KONDISI PARIWISATA INDONESIA
Siapa bilang pariwisata Indonesia terpuruk, buruk kinerjanya dan tak memuaskan. Di saat badai krisis ekonomi global menerjang, pariwisata dunia diselimuti awan mendung keprihatinan. Beberapa negara tujuan wisata mengalami grafik penurunan kunjungan, justru Indonesia menunjukkan tingkat resistensi yang melegakan.Hingga akhir 2009, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mengalami pertumbuhan 0,4% atau mencapai 6,45 juta orang dibanding tahun 2008 hanya menggaet 6,42 juta wisman. Meski tumbuh sedikit, tapi ini prestasi juga prestise. Mengingat, tak banyak negara di dunia, utamanya kawasan Asia mampu tumbuh positif.
Data World Tourism Organization (WTO) mencatat dampak krisis global yang muncul Oktober 2008, mengakibatkan penurunan pertumbuhan pariwisata dunia. Januari-April 2009 tercatat pariwisata global turun 8,4%, Eropa anjlok 10,4%, kawasan pasifik merosot 6,1%, Amerika turun 5,4%, Timur Tengah melorot 18,1%. Sebaliknya, yang naik terjadi di Afrika naik 3,1%, Asia tumbuh 1,2% dan Indonesia meningkat 1,53%.
Di tingkat ASEAN, juga terjadi penurunan pertumbuhan. Sebagai gambaran, pariwisata Singapura minus 9,2%, Thailand anjlok 15%, dan Vietnam merosot 17,7%. Hanya Malaysia tumbuh 4,4%, Filipina 0,18% dan Indonesia mampu mengalami kenaikan 1,38%.
Memang saat krisis global melanda, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata serta stakeholder pariwisata Indonesia sudah ketar-ketir, was-was. Mengingat 2009 merupakan tahun yang sulit, rumit dan banyak sederetan peristiwa menghantui Indonesia.
Gencarnya isu kerusuhan saat Pemilu 2009, meledaknya bom yang menimpa dua hotel di Mega Kuningan Jakarta (17 Juli 2009), gempa bumi di Padang, Sumbar (30 September 2009). Untungnya kejadian itu, tidak membawa dampak signifikan terhadap kunjungan turis asing.
http://richy55.student.umm.ac.id/